Tiga Abad Lare-Lare Asi Mbojo
( KIM.Asi Mbojo ) Dalamn berbagai literatur sejarah, Lare Lare dibangun pada tanggal 12 Pebruari 1781 pada masa Sultan Bima ke 9 Abdul Hamid Muhammadsyah Zilullah fil alam.Usia Lare Lare sudah mencapai 279 tahun. Lare Lare atau juga dikenal dengan Lawa Se adalah koleksi bersejarah dari Asi Mbojo. Banyak wisatawan yang menyebut bahwa salah satu daya tarik Asi Mbojo adalah keberadaan Lare- Lare.
“Lare Lare berbentuk Segi Delapan dan bersusun tiga. Segi Delapan berkaitan dengan konsep kepemimpinan yang disebut Nggusu Waru atau delapan syarat kepemimpinan di tanah Bima. Uma lare-lare dulunya berfungsi sebagai pintu masuk untuk para pejabat dan abdi kerajaan, dan di atasnya sebagai podium Sultan tampil di hadapan rakyatnya para perayaan maulid.” Urai Kepala Museum Asi Mbojo, Ruslan, S.Sos atau akrab disapa Alan Malingi.
Pada masa Sultan Muhammad Salahuddin, Lare-Lare menjadi tempat “ ngge’e ada” atau menunggu bagi para pelajar yang akan pergi merantau dan menuntut ilmu ke luar Bima, Ngge’e ada adalah menunggu Sultan untuk melepas kepergian para calon pemimpin dan ulama masa depan Dana Mbojo.
Sepeninggal Sultan Muhammad Salahuddin, tradisi Ngge’e ada pun tiada. (Prof.Dr. Abdul Gani Abdullah, Peradilan Agama di Kesultanan Bima 1947-1957, Ngali Aksara).(K)