Halal bihal Mempererat silaturrahim menjaga dan menciptakan suasana kondusif kel.melayu
Rabu, 19 Desember 2022
KIM SIRIH PUAN KELURAHAN MELAYU
Acara halal bi halal ini sebagai wujud ajang mempererat silaturrahim sekaligus dimulainya kembali kita ciptakan moral etika kampung kita bersatu menjaga keharmonisan bersama juga jauh dari mara bahaya, Hadrinya karang taruna sirih puan kelurahan melayu ini karna dibentuk oleh warga dan masyarkat dari dan oleh dan untuk masyarakat semua unsur dihadiri oleh camat asakota, kepala kelurahan melayu, tokoh masyarakat, tokoh agama,tokoh adat, tokoh wainta, tokoh pemuda /pemudi di sekretariat karang taruna di waktu malam hari, dihadiri juga oleh berbagai pimpinan Anggota DPRD kota bima Dapil asakota, Bapak Khalid bin walid, Bapak Sukri H, dahlan S.Sos, Bapak Syamsuddin mahmud.
Hadir juga Sekjen FPT kota bima mardiansyah S,Pd sebagai pembawa dalam acara halal bihalal juga memberikan sepatah dua patah kata menyampaiakan apa tugas dan fungsi kerja karang taruna iayalah yang bersentuhan langsung dengan sosial kemasyarakatan.
Dalam sambutan ketua karang taruna sirih puan kelurahan melayu, iya berharap kita jaga silaturrahim ini dan keamanan demi terciptanya suasana yang kodunsif demi keamanan kita bersama. Pada lanjutan sambutan kedua oleh kepala kelurahan melayu berharap juga mengatakan dan berharap agar mari kita bersama sama bekerja sama demi mempererat silaturrahim dan kemajuan untuk kampung yang kita cintai bersama.
halal bi halal ini sebagai ajang mempererat silaturahim, sekaligus menandai dimulainya kembali dan dihidupkan lagi. Terkait kegiatan halal bi halal yang biasa dilaksanakan ini menjelaskan, halal bi halal menjadi istilah populer yang dikemas dalam acara silaturahim dan ceramah agama, walau tidak ditemukan darimana asal-usulnya, selama kegiatan tersebut bernuansa positif tetap dibolehkan juga hampir sama yang di kalangan masyarakat Indonesia selalu diiringi dengan ucapan
Menurut al ustad UZ penceramah , istilah halal bi halal maupun kalimat minal aidin wal faizin, tidak populer di jazirah Arab, tetapi justru merakyat di dunia Melayu, khususnya Indonesia. yang terpenting dalam halal bihalal seperti ini bisa kita mendapatkan faedah dan makna juga kerukunan dalam hidup bertoleransi antara umat beragama dan menjaga kerukunan keutuhan bersama karna kita semua mahluk ciptaan tuhan.
“Tidak ada literatur yang menjelaskan makna halal bi halal dan ungkapan minal aidin wal faizin tersebut, tapi intinya kebiasaan ini kurang lebih bermakna adalah menjaga silaturahim, berupa tatap muka langsung dalam acara halal bi halal dan sapaan akrab dan bernuansa islami.