Peringatan Isra Mi' raj Kec.Asakota Kel.Melayu Dihadiri Walikota Bima Bayak Hal Penting Yang Disampaikan
Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menghadiri Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1444 Hijriah Tingkat Kecamatan Asakota Kota Bima, bertempat di Masjid Salahuddin Kelurahan Melayu. Rabu, 14 Februari 2023 KIM SIRIH PUAN KEL,MELAYU
Isra Mi'raj merupakan perjalanan nabi Muhammad SAW dari mekkah ke masjid Al Aqsa di yerusalem.kemudian nabi Muhammad SAW dinaikan ke langit ketujuh atau sidratul muntaha. Isra Miraj kerap dimaknai sebagai perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.
Pada malam kesempatan ini momen hari yang bersejarah bagi umat muslim tersebut, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menyampaikan, satu hal yang membanggakan bagi kita masyarakat Kota Bima, bahwa peringatan Isra Mi'raj ini tidak saja sekedar dilaksanakan ditingkat Kota Bima saja, namun merambah hingga ke tingkat kecamatan, ini menandakan dan membuktikan, bahwa apa yang kita canangkan didalam visi-misi mewujudkan masyarakat yang agamais merupakan puncak dari visi-misi terlaksana dengan baik pula.
Artinya bahwa, kita tidak hanya bersandar pada bangunan yang menjulang tinggi yang tertata dengan rapi, namun yang paling utama adalah keimanan kita yang perlu ditanamkan.
"Makanya walaupun selama kepemimpinan saya dalam 3 tahun berturut-turut, ditimpa musibah secara nasional, yakni adanya virus Covid-19, dengan anggaran yang dikatakan kurang, mulai 2020 sampai 2022, tidak mengurangi niat serta tekad saya untuk membantu rumah ibadah di seluruh Kota Bima," ungkapnya.
Kata H.M Lutfi SE, Progress nya cukup membanggakan, yang biasanya masyarakat kita, setelah menerima bantuan dari pemerintah, pembangunannya terhenti, tapi dengan semangat gotong royong masyarakat membangun rumah ibadah, pembangunannya tetap bergulir hingga saat ini, begitu pula dengan masjid/mushala yang lain di Kota Bima. Bebernya.
Artinya swadaya dari masyarakat, baik yang berasal dari infaq dan sedekah betul-betul berjalan dengan baik. Artinya tidak saja menjadi program pemerintah, tapi semangat masyarakat kita membangun rumah ibadah hampir merata diseluruh penjuru Kota Bima. Ini menandakan ada pergeseran-pergeseran nilai ditengah masyarakat. Masyarakat kita mulai percaya, bahwa umat islam di Kota Bima disetiap kelurahan semangatnya mulai bangkit.
"Kita mungkin tahu betul, selama ini berbicara bantuan hibah seperti ini
Wali Kota Bima pun kembali mengingatkan, sudah barang pasti, shalat ini suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar oleh umat islam, karena merupakan suatu perintah dari Allah SWT untuk dilaksanakan, demi menghindarkan umat manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Persoalan keji dan mungkar ini adalah urusan manusia, keji ini adalah perilaku kita, begitupun mungkar juga perilaku kita yang bertentangan dengan syariat islam, sosial, dan norma-norma yang ada. Paparnya.
Inilah perlunya kenapa dirinya mengentalkan kembali moto dan semboyan masyarakat Bima yakni Maja Labo Dahu, artinya takut terhadap Allah SWT, dan malu untuk berbuat keji dan mungkar, inilah nilai shalat yang luar biasa. Makanya, sejak era kepemimpinannya mulai 2018 sudah mulai menerapkan semboyan itu sebagai kurikulum, baik ditingkat SD sampai ketingkat SMP di Kota Bima.
"Dengan harapan ada perubahan, karena perilaku menentukan kemajuan suatu daerah, membangun rumah ibadah pun suatu kemajuan," ucapnya.
H. Lutfi pun menuturkan, amat memprihatinkan bagi dirinya, bahwa banyak sekali orang yang mengatakan di jaman kepemimpinannya, jaman yang tidak baik. Ukuran baginya pemimpin itu, kebaikan itu kalau ia mencurahkan segala pikiran untuk kepentingan agama dan daerahnya. Karena dulu, anggaran untuk BPJS hanya 1 miliar, di era kepemimpinannya puluhan miliar membiayai kesehatan masyarakat, begitu juga dengan ketersediaan obat-obatan di rumah sakit kategori bagus.
"Naudzubillaminzalik, dibilangnya saya kalau mengangkat orang, tidak ada uang tidak boleh diangkat. Itu fitnah keji bagi saya. Boleh ita doho kaso tanya kepada siapapun yang sudah pernah saya angkat, bahkan jabatannya naik 2-3 kali berturut, 5 (lima) perak pun tidak pernah saya terima, kalaupun dikasih pasti saya tolak, begitu juga bagi para lurah, camat, bahkan sekelas jabatan kepala dinas sekalipun, haram bagi saya untuk menerimanya.
"Karena jangan coba coba menyogok melalui istri saya atau keluarga saya,orang yang saya tegur. Kalau tahu seperti ini, saya menyesal mengangkat saudara," ujarnya saya akan tegas bertindak.
itu Karena menurut beluau, itu semua merupakan cara-cara keji, kalau mau berkompetisi harus sportif, benar-benar mengandalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki.
Saya pun yakin bahwa menjadi seorang pemimpin merupakan kehendak Allah, jabatan yang ada dipundak saya hanya titipan yang dipercayakan kepada saya, dan saya sangat meyakini, bahwa amanah ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Makanya saya, untuk dikemudian hari, bagi keluarga saya yang ada di Kelurahan Melayu ini bertanya, apakah pak wali akan maju kembali, belum tentu.
Jikalau nanti nanti hasil survei, ternyata masyarakat se Kota Bima tidak menghendaki saya, tidak mencintai saya, buat apa saya maju. Tapi seandainya, keluarga saya yang ada di Kota Bima, hasil survei menunjukkan sangat banyak yang mendukung, dan mencintai saya, artinya amanah itu siap saya pikul. Karena apapun, jabatan itu bukan bersandar semata atas keinginan kita, tapi atas amanah masyarakat yang diberikan kepada kita.
itu Karena bagi saya, ketika jabatan itu saya meminta kepada masyarakat, bagi saya haram hukumnya. Ita doho kaso bisa mengecek kembali jejak digital yang ada, saya tidak pernah mengkampanyekan coblos saya, coblos nomor sekian, tidak pernah, saya hanya perjuangkan visi-misi dalam setiap kampanye saya saat itu.
Saya sendiri sering sampaikan, berdo'a, Ya Allah, jangan jadikan saya pemimpin di tanah kelahiran saya jika hanya mendatangkan kemudharatan, tapi alhamdulullah, istri saya selalu mengingatkan atas sumpah saya, dan kita bisa laksanakan ini semua.
akhir penutup arahannya, beliau menyampaikan, tidak ada henti-hentinya saya menerima masyarakat saya, kadang-kadang sampai pukul 12 malam, inilah ruang pengabdian.
kita semua Jangan bermimpi, menjadi seorang kepala daerah, ingin mengejar kekayaan. Jangan ada dalam benak kita bahwa mencari jabatan itu untuk membanggakan diri, merasa terhormat, atau bahkan perkaya diri. Jangan seperti itu, jangan lukai hati mereka, berikan kepercayaan kepada mereka untuk menentukan siapa pemimpinnya, karena pemilik kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat demokrasi.