Ramadan 1443 Hijriah, Membawa Berkah Bagi Penjual Makanan Siap Saji di Kelurahan Pane
KOTA BIMA, KIM PARAPIMPI - Pendapatan penjual makanan siap saji pada sejumlah tempat di Kota Bima mencapai ratusan ribu rupiah tiap hari, selama bulan Ramadan 1443 Hijriah.
Penjual yang muncul tiap bulan Ramadan itu sebagian berjualan dari rumah dan menjajakan di sejumlah tempat strategis seperti di seputar Paruganae Kota Bima, Lapangan Merdeka, jalan Patimura dan di tepi jalan protokol yang biasa dilalui warga untuk ngabuburit.
Aneka makanan siap saji seperti sayur, lauk, pepes, sate ayam, telur rebus, kolak serta gorengan, mulai dijajakan pada pukul 13.00 WIB hingga habis. Biasanya menjelang buka puasa, dagangan mereka sudah laku terjual.
“Alhamdulilah, meski masih dalam suasana pandemi, kedatangan Ramadan 1443 Hijriah mendatangkan berkah,” kata Juraini salah seorang penjual makanan siap saji di Kelurahan Pane
Ia mengaku mulai buka dasar pukul 13.00 WIB di Jalan Patimura. Makanan siap saji yang dijual adalah pastel (Jalan Kote) bahkan di antaranya masih panas.
“Saya sediakan makanan siap saji dengan harga yang terjangkau. Yang cepat habis biasanya makanan goreng seperti tempe, tahu dan pastel (Jalan Kote). Soalnya orang biasanya beli lebih dari satu buah,” tambahnya.
Ia menyebut, pendapatan dari hasil penjualan makanan siap saji selama Ramadan 1443 Hijriah rata-rata Rp200 ribu per hari.
“Untuk pendapatan per hari tergantung pembeli juga. Tapi rata-rata Rp200 ribu per hari. Saya memang membatasi jumlah makanan siap saji yang dijual. Saya kira-kira supaya tidak ada makanan yang tersisa tidak laku terjual,” jelasnya.
Harga makanan siap saji bervariatif, untuk makan goreng seperti tempe, tahu dan pia-pia Rp 100 sampai Rp 5000 per buah.
“Ini berkah Ramadan dan hikmah di masa pandemi,” kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh Munaji, penjual makanan siapa saji lainnya asal Kelurahan Pane lainya.
Ia mulai menjajakan makanan siap saji di Jalan Patimura sekitar pukul 15.00 WIB.
”Ini untuk tambahan penghasilan keluarga, ada pepes ikan, botok dan sayur. Meski tidak banyak, namun tiap hari laku terjual. Pendapatan sekitar Rp250.000 per sore hari, Protokol kesehatan tetap saya patuhi,” kata dia.