KOTA BIMA,KIM PARAPIMPI - Warga RT. 09 RW. 04 Kelurahan Pane Kecamatan Mpunda Kota Bima memiliki tradisi tersendiri di bulan Ramadan. Yakni membuat serabi.

Hal tersebut tentu menjadi berkah tersendiri bagi para penjual serabi, seperti Rohani. Ibu yang satu ini rutin jual serabi tiap Ramadan.

Dijumpai KIM PARAPIMPI di rumahnya, Rohani Jamaludin bersama kakak adik dan anak-anaknya tampak sibuk membakar serabi pada cetakan tanah di atas tungku kecil. Meskipun hari masih siang, namun pesanan serabi Rohani cukup banyak. Para tetangga yang menjadi pelanggan setianya.

"Mungkin karena setiap kelurahan ada penjualnya, jadi pelanggan saya lebih kecil lingkupnya, yaitu para tetangga saja. Masyarakat sini memang menyukai serabi, penjualnya pun banyak sehingga saya tidak perlu keliling menjajakannya," ungkap Rohani.

Rohani menjual kue berbentuk bulat tersebut seharga Rp 2000 tiap bungkus. Satu bungkus isinya setangkup serabi yang rasanya gurih manis.

Kue itu sendiri terbuat dari campuran santan dan gula. Sehari, Rohani mengaku mampu menjual hingga 500 bungkus serabi. "Gulanya itu khusus, seperti gula kinco. Setiap pagi hingga malam penjualan sarabi selalu dalam keadaan habis," tuturnya.

Ia pun menambahkan, bahwa pembuatan sarabi ini dari nenek moyang sejak 30 tahun yang lalu. Dan hasilnya tiap hari sekitar Rp.1.000.000 juta ( satu juta). Bahkan setiap harinya ada orang yang langsung mengambil sarabi tersebut dari warga Kumbe.

"Alhamdulilah kami tidak kesulitan pasar. Karena sudah ada yang mengambil sarabi tersebut,"pungkasnya.